Reaksi Reduksi Oksidasi atau Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester
2Reviewed by Eswahyudi Kurniawan on May 31 .Rating: 5.0Reaksi Reduksi
Oksidasi atau Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester 2
Reaksi Reduksi Oksidasi atau Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester 2 – Sebenarnya sebelum saya menulis postingan ini, saya sudah terlebih dahulu membahas mengenai redoks, cara mudah mencari redoks, dll, klik disini. Kali ini saya akan menambah lagi info mengenai Reaksi Reduksi Oksidasi atau Redoks. Namun, sebelumnya anda like dulu facebook saya di samping kanan ini, terima kasih.
1). Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen
- Oksidasi adalah : reaksi pengikatan oksigen.
Contoh :
Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4 reaksi menggunakan oksidator berupa udara dan reaksi terakhir menggunakan oksidator berupa KClO3.
- Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen.
Contoh :
- Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron.
K -> K+ + e
Mg -> Mg2+ + 2e
- Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau penerimaan elektron.
Cl2 + 2e -> 2Cl-
O2 + 4e -> 2O2-
Contoh : reaksi redoks (gabungan oksidasi dan reduksi)
Oksidasi : Ca -> Ca2+ + 2e
Reduksi : S + 2e -> S2-
—————————————+
Redoks : Ca + S -> Ca2+ + S2-
3). Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
- Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi (b.o).
Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor.
Contoh :
- Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan bilangan oksidasi (b.o).
Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator.
Contoh :
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif.
Contoh :
Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl = -1.
Pada H2O :
Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom H maka elektron ikatan didistribusikan kepada atom O.
Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing = +1.
Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi (anda bisa mendapat info menentukan reaksi oksidasi reduksi klik disini)
1). Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol).
Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam H2, N2 dan Fe = 0.
2). Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya.
3). Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif (+).
Contoh :
Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam senyawanya memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2 dan +3.
4). Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal = muatannya.
Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+ = +3
Perhatian :
Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-, sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B atau –B.
5). Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam (hidrida) maka bilangan oksidasi H = -1.
Contoh :
Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1
Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1
6). Bilangan oksidasi O umumnya = -2.
Contoh :
Bilangan oksidasi O dalam senyawa H2O, MgO, BaO = -2.
Perkecualian :
- Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2
- Dalam peroksida, misalnya H2O2, Na2O2 dan BaO2, biloks O = -1.
- Dalam superoksida, misalnya KO2 dan NaO2, biloks O = -1/2
7). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa netral = 0.
8). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.
C. Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
1). Reaksi Bukan Redoks
Pada reaksi ini, b.o setiap unsur dalam reaksi tidak berubah (tetap).
Contoh :
2). Reaksi Redoks
Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi.
Contoh :
Keterangan :
Oksidator = H2SO4
Reduktor = Fe
Hasil reduksi = H2
Hasil oksidasi = FeSO4
3). Reaksi Otoredoks ( Reaksi Disproporsionasi )
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat yang sama.
Contoh :
Keterangan :
Oksidator = I2
Reduktor = I2
Hasil reduksi = NaI
Hasil oksidasi = NaIO3
4). Reaksi Konproporsionasi
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan zat yang sama.
Tata Nama IUPAC ( Penamaan Senyawa Kimia Berdasarkan Biloks’nya )
Yaitu : dengan cara menuliskan biloks’nya dalam tanda kurung dengan menggunakan angka Romawi.
Reaksi Reduksi Oksidasi atau Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester 2 – Sebenarnya sebelum saya menulis postingan ini, saya sudah terlebih dahulu membahas mengenai redoks, cara mudah mencari redoks, dll, klik disini. Kali ini saya akan menambah lagi info mengenai Reaksi Reduksi Oksidasi atau Redoks. Namun, sebelumnya anda like dulu facebook saya di samping kanan ini, terima kasih.
Reaksi Reduksi Oksidasi atau Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester 2
A. Perkembangan Konsep Redoks1). Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen
- Oksidasi adalah : reaksi pengikatan oksigen.
Contoh :
- Perkaratan besi (Fe).
- Pembakaran gas metana
- Oksidasi tembaga oleh udara
- Oksidasi glukosa dalam tubuh
- Oksidasi belerang oleh KClO3
Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4 reaksi menggunakan oksidator berupa udara dan reaksi terakhir menggunakan oksidator berupa KClO3.
- Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen.
Contoh :
- Reduksi bijih besi dengan CO
- Reduksi CuO oleh H2
- Reduksi gas NO2 oleh logam Na
- Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Dari contoh di atas, yang bertindak sebagai reduktor adalah gas CO, H2 dan logam Na.
- Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron.
- Zat yang melepas elektron disebut reduktor (mengalami oksidasi).
- Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan artinya jika ada suatu spesi yang melepas elektron berarti ada spesi lain yang menerima elektron. Hal ini berarti : bahwa setiap oksidasi disertai reduksi.
- Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi, disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi reduksi saja atau oksidasi saja disebut setengah reaksi.
K -> K+ + e
Mg -> Mg2+ + 2e
- Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau penerimaan elektron.
- Zat yang mengikat/menerima elektron disebut oksidator (mengalami reduksi).
Cl2 + 2e -> 2Cl-
O2 + 4e -> 2O2-
Contoh : reaksi redoks (gabungan oksidasi dan reduksi)
Oksidasi : Ca -> Ca2+ + 2e
Reduksi : S + 2e -> S2-
—————————————+
Redoks : Ca + S -> Ca2+ + S2-
3). Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
- Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi (b.o).
Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor.
Contoh :
- Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan bilangan oksidasi (b.o).
Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator.
Contoh :
Reaksi Reduksi Oksidasi atau Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester 2
B. Konsep Bilangan OksidasiBilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif.
Contoh :
Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl = -1.
Pada H2O :
Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom H maka elektron ikatan didistribusikan kepada atom O.
Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing = +1.
Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi (anda bisa mendapat info menentukan reaksi oksidasi reduksi klik disini)
1). Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol).
Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam H2, N2 dan Fe = 0.
2). Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya.
3). Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif (+).
Contoh :
Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam senyawanya memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2 dan +3.
4). Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal = muatannya.
Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+ = +3
Perhatian :
Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-, sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B atau –B.
5). Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam (hidrida) maka bilangan oksidasi H = -1.
Contoh :
Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1
Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1
6). Bilangan oksidasi O umumnya = -2.
Contoh :
Bilangan oksidasi O dalam senyawa H2O, MgO, BaO = -2.
Perkecualian :
- Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2
- Dalam peroksida, misalnya H2O2, Na2O2 dan BaO2, biloks O = -1.
- Dalam superoksida, misalnya KO2 dan NaO2, biloks O = -1/2
7). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa netral = 0.
8). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.
C. Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
1). Reaksi Bukan Redoks
Pada reaksi ini, b.o setiap unsur dalam reaksi tidak berubah (tetap).
Contoh :
2). Reaksi Redoks
Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi.
Contoh :
Keterangan :
Oksidator = H2SO4
Reduktor = Fe
Hasil reduksi = H2
Hasil oksidasi = FeSO4
3). Reaksi Otoredoks ( Reaksi Disproporsionasi )
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktor’nya merupakan zat yang sama.
Contoh :
Keterangan :
Oksidator = I2
Reduktor = I2
Hasil reduksi = NaI
Hasil oksidasi = NaIO3
4). Reaksi Konproporsionasi
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil oksidasi maupun hasil reduksi’nya merupakan zat yang sama.
Tata Nama IUPAC ( Penamaan Senyawa Kimia Berdasarkan Biloks’nya )
Yaitu : dengan cara menuliskan biloks’nya dalam tanda kurung dengan menggunakan angka Romawi.
Reaksi Reduksi Oksidasi atau Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester 2
Also in this publisher
Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester 2
Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X
Semester 2Reviewed by Eswahyudi Kurniawan on May 31.Rating: 5.0Larutan
Elektrolit dan Konsep Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X Semester 2
Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks | Materi Kimia SMA Kelas X
Semester 2 – Lama sekali, saya meninggalkan blog kimia ini. Jadi,
sebelum mengupdate informasi ini, saya lumayan bingung, dulu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar